Bengkel Bangun – Penyebab kecelakaan Sukhoi Superjet 100 ini masih diselimuti misteri. Namun kemungkinan penyebab jatuh Pesawat Shukoi ada beberapa sebab:
- Cuaca Buruk dan Turbulensi
Pesawat diduga memasuki ruang hampa. Sebab, setelah meminta izin untuk turun, pesawat Sukhoi turun secara drastis dalam waktu singkat, dari 10 ribu kaki sampai 6.000 kaki. Di kalangan pilot, hal itu dinilai tak lazim. Di wilayah ini, karena berkontur gunung, sering terjadi turbulensi udara dan tercipta ruang hampa udara yang membahayakan penerbangan.
Data BMKG menunjukkan, cuaca di Gunung Salak saat itu berawan tapi aman untuk penerbangan. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana menyatakan, dalam keadaan gelap total dan cuaca buruk pun, pesawat ini bisa dikendalikan.
- Komunikasi Air Traffic Control
Diduga ada kesalahpahaman saat pilot meminta izin turun kepada ATC. Mengapa pesawat diizinkan turun ke ketinggian 6.000 kaki, padahal di sana ada Gunung Salak yang tingginya 7.000 kaki. Ketua Asosiasi Pilot Garuda Stephanus Gerardus , berpendapat pilot tak mungkin turun bila tak mendapat izin. Bila ada cuaca buruk, semestinya pilot tidak menurunkan pesawat, tapi malah naik.
- Human Error
Stephanus Gerardus mengatakan tidak tertutup kemungkinan pilot memang sengaja menurunkan ketinggian pesawat untuk melakukan demonstrasi manuver pesawat.
Informatin terbaru mengungkapkan dalam laporan utama Majalah Tempo Edisi, 14 Mei 2012 menunjukkan bahwa sebelum pesawat menabrak lereng Gunung Salak, Sukhoi telah berada di lingkar gunung.
Faktanya terlihat dari rute pesawat yang dianalisis oleh tim penyelamat beberapa jam setelah pesawat itu dilaporkan hilang. Dari Halim Perdanakusuma, pesawat itu menuju selatan ke arah Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Menurut Mulya Lubis, Deputy General Manager Senior Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta (ATC), pilot Sukhoi diminta untuk turun dari 10,000 kaki ke 6.000 kaki ketika pesawat berada di atas daerah Atang Sanjaya pangkalan udara, Bogor.
“Kami menyetujui permintaan karena pesawat itu di daerah aman untuk melakukannya,” Mulya Budi, Deputi Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta ATC. Di daerah yang sama, pilot juga meminta untuk melakukan orbit (belok kanan).
Laporan utama Tempo berjudul “Sebelum Awan Kumulonimbus Penetrating”, juga menunjukkan peta dianalisis oleh tim penyelamatan. Hal ini diasumsikan dari peta bahwa pesawat terbang dari pangkalan udara Atang Sanjaya ke selatan timur, kemudian antara Gunung Salak dan Gunung Gede. Kemudian berbelok ke kanan dan mengitari Gunung Salak kemudian berbelok ke kanan lagi menuju Jakarta.
Setelah putaran pertama, untuk beberapa alasan, Sukhoi mengitari gunung lagi. Saksi di lapangan di Tenjoyala, Bogor, melihat pesawat itu terbang rendah. “Ini adalah pertama kali di atas desa kami terdapat pesawat dengan terbang rendah,” kata orang setempat.
Saksi lain di Cidahu, Sukabumi, dikatakan telah melihat pesawat terbang rendah sambil bermain-main dengan sayapnya. Pesawat itu kemudian menuju ke gunung dan menghilang ke dalam awan.
Kemudian dilaporkan bahwa pesawat itu menghilang dari radar. Soekarno-Hatta ATC menempatkan Sukhoi pada status ‘incerfa’, suatu kondisi dimana pesawat tidak dapat dihubungi tapi belum mencurigai bahwa terjadi kecelakaan. Kontak terakhir diterima ketika pesawat berada di titik koordinat 6.43.08 Lintang Selatan dan 106.43.15 Bujur Timur di 6,200 kaki (1,890 meter).
Seorang konsultan PT Trimarga Rekatama Sunaryo, mitra perusahaan Sukhoi di Indonesia, dipastikan bahwa pilot telah memeriksa peta dan kontur rute sebelum perjalanan. Yablonstev juga menghitung ketinggian Gunung Salak dan kemungkinan cuaca buruk. Pesawat ton 45 ton dirancang untuk berbagai cuaca baik cuaca buruk maupun cuaca baik
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/11/173403171/Tiga-Sebab-Jatuhnya-Sukhoi
http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2012/05/15/brk,20120515-404076,uk.html
terima kasih banyak untuk info terbarunya mengenai pesawat sukhoi superjet 100 ini sobat…
Penyebab kecelakaan masih diperdebatkan,dan memang tiga faktor ini sangat dimungkinkan.
Nice share kawan,thanks ya.
Selamat pagi and happy blogging.
weh wehhh,, bener bener lebih fresh blognya,, sip dahhh
semoga penyebab kecelakaan sukhoi segera bisa di pastikan supaya bisa menjadi pelajaran untuk penerbangan selanjutnya..
terdapat banyak kesimpangsiuran ttg informasi yang sebenarnya ya mas