oleh

Pengetahuan Dasar Las Listrik

Bengkel Bangun – Teori dan praktek adalah dua keilmuan yang selalu berjalan bersama dan sama sama diperlukan. Untuk itu tak terkecuali dalam pendidikan dasar pengelasan las listrik juga diperlukan juga teori untuk menunjang praktek dikemudian hari.

Berikut beberapa teknik dasar las listrik yang perlu diketahui.

Menentukan besarnya arus listrik

Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasa harus diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan. Tidak ada aturan pasti besar tegangan listrik pada mesin las yang digunakan.

Hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja operator las tubuh manusia tidak akan mampu menahan arus listrik dengan tegangan yang tinggi.

Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt. Tegangan ini disebut dengan tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang terjadi tergantung dari besar kecilnya diameter elektroda. Semakin besar arus yang terjadi.

Dengan alasan diatas maka pada mesin las pengaturan yang dilakukan hanya besar arusnya saja.

Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur arus. Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan oleh amperemeter (alat untuk mengukur besar arus listrik) yang terletak pada mesin las.

Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yang dapat dicapai berbeda-beda, pada umunya berkisar 100 ampere sampai 600 ampere. Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain: diameter elektroda yang digunakan, tebal benda kerja, jenis elektroda yang digunakan, polaritas kutub -kutubnya dan posisi pengelasan.

Tetapi dalam prakteknya dipilih atau ditentukan ampere pertengahan, misalnya: untuk elektroda EGOIO, ampere minimum dan maksimumnya adalah 80-120 ampere. Maka ampere pertengahan yang dipilih 100 ampere.

Pengaruh arus listrik pada hasil las

Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan:

a. penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil,
b. terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu melebihkan elektroda dan bahan bakar dengan baik,
c. penembusaun kurang baik,
d. pinggiran-pinggiran dingin.

Bila arus terlalu tinggi (besar), maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan:

– permukaan las yang lebih lebar dan datar,
– perembasan terlalu dalam,
– terjadi undercut sepanjang alur las.

Pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las 

Untuk menghasilkan rigi–rigi las yang rata dan halus, kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda waktu mengelas harus stabil.

Apabila elektroda di gerakkan:
a. tepat dan stabil, menghasilkan daerah perpaduan dengan bahan dasar dan perembesan luasnya baik.
b. terlalu cepat, menghasilkan perembesan las yang dangkal karena pemanasan bahan bakar dasar
c. terlalu lambat, menghasilkan alur yang lebar. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las, terutama bila bahan dasar yang dilas tipis. [Goes-BB]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

Artikel Terkait