oleh

Sambungan Keling

Bengkel Bangun – Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.

Gambar paku keling 
Penggunaan sambungan keling dapat dipakai untuk :
1. Sebagai sambungan kekuatan dalam kontruksi logam ringan (kontruksi bertingkat, kontruksi jembatan dan kontruksi pesawat pengangkat) pada setiap kontruksi mesin pada umumnya.
2. Sebagai sambungan kekuatan kedap dalam kontruksi ketel, tangki dan pipa dengan tekanan tinggi) tetapi sekarang ketel umumnya dilas. 
3. Sebagai sambungan kedap untuk tangki, cerobong asap pelat, pipa penurunan
dan pipa pelarian yang tidak memiliki tekanan.
4. Sebagai sambungan paku untuk kuliat plat (kontruksi kendaraan dan kontruksi
pesawat udara).
Bahan Paku Keling
Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah alumunium, untuk pemakaian sedang adalah baja klasifikasi IS : 1148 – 1957 dan IS : 1149 – 1957 untuk struktur konstruksi dengan gaya tarik tinggi. Sedangkan untuk pemakaian berat termasuk yang kedap cairan dan gas adalah baja klasifikasi IS : 1990 – 1962 seperti pada boiler.
Metode Pengelingan
Metode pengelingan (penyambungan paku keling) yang dilakukan pada umumnya tergantung dari jenis pemakaian, yakni :
a. Untuk pemakaian ringan

Gambar paku keling pemakaian ringan

b. Pemakaian sedang
Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan sambungan. Setelah pasangan pelat dilubangi dan paku keling dipasangkan pada lubang, ekor paku dipanaskan dibawah suhu kritis dan ditekan dengan pukulan palu tangan pada cetakan ekor. Sehingga ekor tercetak seperti bentuk kepala.

Gambar paku keling pemakaian sedang

c. Pemakaian berat dan kedap air
Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan dan kerapatan sambungan. Lobang kedudukan paku keling dibuat lebih besar 1,5 mm dari ukuran diameter paku, agar saat ekor paku ditekan oleh mesin pencetak kepala, bahan logam paku yang mulai luluh karena sebelumnya dipanaskan sampai membara pada suhu kritis (600 – 800°C), mengisi ruang antara tersebut. Logam luluh yang tertekan tentu saja akan mengisi sampai ke celah-celah terkecil yang terdapat diantara kedua pelat. Sehingga akhirnya diperoleh sambungan yang kedap fluida. 
Tipe Paku Keling Berdasarkan Bentuk Kepala 
Lembaga standarisasi India menetapkan ada beberapa bentuk kepala paku keling yang dapat digunakan berdasarkan pada jenis pemakaiannya :

Gambar tipe-tipe paku keling

Keterangan Gambar :
1 Kepala bulat/paying
2 Kepala panci
3 Kepala jamur
4 Kepala rata terbenam 120°
5 Kepala rata terbenam 90°
6 Kepala rata terbenam 60°
7 Kepala bulat terbenam 60°
8 Kepala data
Pemakaiannya :
  • Kepala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling konstruksi mesin mulai dari pemakaian ringan sampai berat, seperti pemakaian rumah tangga, jembatan,kereta api, bangunan tingkat tinggi dan lain-lain.
  • Kepala rata terbenam digunakan untuk bangunan kedap air dengan permukaan rata,seperti kapal (laut / terbang)
  • Kepala bulat terbenam digunakan untuk bangunan-bangunan kedap dan tahan tekanan tinggi fluida, seperti : ketel, tangki dan lain-lain.
  • Kepala panci digunakan untuk pemasangan dengan palu tangan. [Goes-BB]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait