Bengkel Bangun – Sistem pengapian digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dengan meletikkan (memercikan) bunga api pada waktu yang tertentu. Pada motor bakar bensin menggunakan busi yang meletikkan api pada kedua elektrodanya.Pengapian yang tepat waktu diperlukan untuk mencegah kerusakan komponen kendaraan.
Komposisi campuran bahan bakar yang sesuai dengan perbandingan stoichiometric memerlukan energi untuk pembekaran sebesar 0,2 mJ melalui letikan api pembakaran. Untuk campuran yang kaya atau miskin memerlukan energi 0,3 mJ. Energi ini merupakan bagian dari keseluruhan energi letikan api keyataannya.
Jika energi pembakaran tidak mencukupi pembakaran tidak terjadi.
Sistem pengapian harus menyediakan energi yang cukup untuk meyakinkan terjadinya pengapian, walaupun kondisi campuran tidak sesuai perbandingan stoichiometric sehingga proses pembakaran tetap terjadi. Pengapian baterai secara umum menggunakan koil pengapian untuk menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan untuk meloncatkan api.
Koil pengapian merupakan transformator yang juga dapat menimbulkan gangguan storing/interferensi. Energi yang dapat dihasilkan oleh koil pengapian berkisar pada 60 sampai dengan 120 mJ yang sebanding dengan tegangan yang dihasilkan sejitar 25…30 kV.
Daya bakar selain tergantung pada kualitas campuran (atomisasi bahan bakar dan perbandingan yang sesuai) juga dipengaruhi oleh besarnya celah busi.
Keterangan:
1. Tegangan mulai percikan
2. Tegangan pengapian
t . Lamanya percikan
Gambar diatas menunjukkan karakteristik tegangan pengapian pada putaran stasioner. Ketika diantara = elektroda busi tegangannya naik dari 0 sampai tegangan mulai percikan api maka busi mulai memercikkan api, tegangan selanjutnya turun sampai pda ategangan pengapian. Campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar selama periode pembakaran. Setelah itu tegangan turun sampai ke 0 volt.
Saat pengapian dan pengaturannya
Kurang lebih diperlukan waktu 2 ms dari mulai dipercikkan api sampai dengan pembakaran selengkapnya. Pembakaran harus cukup tepat waktu untuk meyakinkan pebakaran utama dan kenaikan puncak tekanan didalam silinder terjadi dekat setelah piston melewati TMA (Titik Mati Atas). Saat pengapian harus disesuaikan sedemikian rupa sesuai dengan putaran mesin. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada penyesuaian bahan bakar adalah:
– Tenaga maksimum mesin
– Konsumsi bahan bakar terendah
– Tidak terjadi detonasi/knocking
– Gas buang yang bersih/ramah lingkungan.
Keterangan :
1. Saat pengapian tepat
2. Saat pengapian terlalu maju
3. Saat pengapian terlambat
Z = saat pengapian
Apabila saat pengapian sesuai maka kurva tekanan pengapian yang dihasilkan sesuai kurva 1, dimana tekanan maksimum hasil pembakaran terjadi setelah TMA Tetapi apabila saat pengapian terlalu awal tekanan pembakaran maksimal yang timbul terjadi pada saat TMA atau bahkan sebelum TMA, hal ini berpotensi merusakkan mekanisme mesin (pada kurva 2).
Sabaliknya apabila saat pengapian terlalu lambat tekanan maksimal hasil pembakaran lemah dan daya mesin rendah. Saat pengapian yang optimal didefinisaikan dengan berbagai parameter. Parameter terpenting adalah putaran mesin, rancangan mesin, kualitas bahan bakar, dan kondisi-kondisi kerja mesin (start awal, idle/stasioner, posisi pembukaan katup, dll). Kesimpulannya pemajuan saat pengapian sangat dipengaruhi oleh putaran mesin dan kevakuman intake manifold sebagai penafsir kondisi kerja mesin.
Keterangan:
1. Beban sebagian
2. Beban penuh
Pada engine-manajemen sistem modern dengan fungsi tambahan, penyetelan tambahan dapat digunakan untuk adaptasi dengan perubahan momen putar atau perubahan panas pada catalytic converter. Semua strategi penyesuaian dapat dioperasikan secara individual atau bersama-sama. Derajat saat pengapian dimajukan atau dimundurkan di tunjukkan oleh kurva pemajuan pengapian yang di sesuaikan secara khusus untuk masing masing konfigurasi mesin.
Pada beban penuh, pedal gas diinjak penuh dan katup gas membuka penuh. Sejalan dengan naiknya putaran, pengapian dimajukan agar menjaga tekanan pembakaran pada tingkat yang diperlukan untuk tenaga mesin optimal. Campuran bahan bakar yang kurus dihasilkan pada bukaan katup sebagian yang mana lebih sulit terbakar. Karena keadaan ini diperlukan waktu lebih untuk membakar sehingga perlu di picu lebih awal dengan waktu yang digeser lebih maju. Kevakuman intake manifold berkurang sesuai dengan pembukaan katup gas. [Goes – BB}
Jadi tau cara kerja pengapian dalam motor bensin. Bisanya hanya nunggangi dan ditunggangi hehe.
Nice share Gan,maksih ya,happy blogging.
Pengapian kalo tepat enak motornya